Dead by Daylight is an asymmetrical multiplayer (4vs1) horror game where
one player takes on the role of the savage Killer, and the other four
players play as Survivors, trying to escape the Killer and avoid being
caught and killed.
Hey, it's me again!
Dulu gue takut banget sama yang namanya game-game
jump scare horror.
Setelah seminggu main game ini, uwaw penyakitku hilang! Dulu main
Resident Evil 6 saking takutnya bisa ampe mencret-mencret. Kalo
sekarang? Widiiiiih berak biasa. Hahahaha
Belom sampe
situ, dulu gue gagap banget main game dengan kontrol gerakan WASD.
Setelah sebulan main game ini, UWAW JUKING GUE BUSUK BANGET
hahahahahahaha!
Walau juking (nge-gocek) memang masih
busuk, sekarang gue udah lebih luwes bergerak pake WASD, terus mata juga
lebih awas, pedes aja palingan :)
Anyway...
Berhubung
udah banyak blogger/gamer indonesia yang nge-review game ini, mungkin
gue bakalan lebih ke sharing insight aja ya. Jadi, setelah bermodalkan
86 hours of playing, apa aja yang udah gue pelajari?
I play mainly as killer, so .. yeah ...
Perdebatan abadi antara Killer & Survivor :
Should You Camp?
Hanya
dengan satu topik tersebut, game ini sukses menghasilkan gamer-gamer
toxic yang luar biasa banyaknya. Nggak yang Jakarta, nggak yang luar
negeri, yang namanya toxic kayaknya emang bersumber dari Asia ya?
Belum
lagi match-making yang sama busuknya dengan kebiasaan playernya, tabiat
saling pengertian sangat sulit ditemukan di game ini. Buat gue,
perdebatan ini sama halnya dengan ngomongin duluan mana ayam atau telor;
nggak ada ujungnya.
Jadi wahai para killer, haruskah kalian
camping? Jawabannya adalah tergantung perspektifnya. Killer tersebut nyari bloodpoint atau nyari kill?
Kalau ternyata killer tersebut nyari bloodpoint, berikut manfaat yang player dapatkan:
1. Kamu pasti lebih disukai para survivor karena memberikan game yang less-boring dan berdurasi lama dengan nggak nungguin
hooked survivor.
2. Karena
sumber poin terbesar Killer adalah dari hooking survivor, dengan
perspektif ini, kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak bloodpoint
jadi terbilang besar. Berhubung kamu nggak camping, secara langsung kamu
juga memberikan kesempatan para survivor untuk menyelamatkan temannya,
agar nanti bisa kamu hook lagi, dan berarti poin lagi! Yay!
Jadi,
kalo Killer hanya nyari kill doang, apa salah? Ya nggak juga, tapi
secara nggak langsung poin yang didapatkan oleh survivor juga lebih
sedikit akibat minimnya unhook bonus. Tapi sekali lagi, kesenangan itu
kan subjektif. Mungkin dia senang aja bunuh-bunuh tanpa dapet poin,
doesn't matter.
Mungkin
survivor harus rela bersedih karena minim unhook bonus, tapi ya
manfaatkan kesempatan killer-camp ini untuk ngebabat habis generator.
Dalam sekali durasi hook dan killernya camping, kamu bisa dapet 2-3
generator, lho.Yang mana kalo jadi killer, sebenernya rugi banget karena
banyak ngebuang waktu untuk camping satu survivor.
So, choose wisely, nggak perlu diperdebatkan.
Di sisi lain ...
Killer
itu paling benci sama para tea-baggers (gerakan jongkok-berdiri
berulang-ulang di depan exit gate, dengan tujuan membuang-buang waktu
killer) yang sebenernya lebih oke untuk diperdebatkan.
I mean, why you all doing this? Dapet bonus juga nggak, kesel iya.
How to Counter This?
Walaupun
developer sebenernya udah banyak disemprot soal isu-isu ini, gue masih
punya beberapa cara untuk mengurangi kebiasaan toxic yang ada di Dead By
Daylight. Yaitu:
1. "Swift Escape" bonus sebanyak
10.000 bloodpoint atau semacamnya lah. Yaitu poin tambahan yang akan
didapat survivor jika dia memasuki gate exit lalu escape selama kurang
lebih 3 detik. Lewat dari itu, ya nggak dapet. Nah, gue yakin ini
efektif banget buat membasmi para tea-baggers. Siapa sih yang nggak mau
10.000 bloodpoints dengan segitu gampangnya?
2. Di sisi
killer, bisa dikasih semacam "Camp Penalty", yaitu semacam bonus speed
boost untuk survivor saat repair generator, cleansing totem, dan
mempercepat proses unhook saat killer mutusin untuk camping. Waaaaah,
gue yakin killer kapok untuk camping. Game jadi lebih balance karena
bloodpoint makin adil untuk semuanya.
3. Sayangnya
memang gak ada cara yang efektif selain melibatkan developer. Tapi
sementara ini, gue selalu menghadapi para tea-baggers dengan: Diemin
aja. Hahahaha, cara ini efektif kalo lo pake invisible killer kayak
Freddy atau The Wraith. Caranya, lo deketin exit gate, tapi dibalik
tembok atau di luar, Biarin aja mereka deg-degan sambil jongkak-jongkok
sampe bosen. Yang penting, mereka gak tahu posisi lo. Intinya, jangan
kasih seneng :)
Tentang Teachable Perk
Begitu
lo dapetin salah satu teachable perk dari killer mana pun, perk
tersebut juga akan muncul dan bisa dipake di killer lainnya. Tapi
kayaknya level teachable perk ini cuma ada dalam versi tier I ya? CMIIW.
Teachable Perk ini selain unlock via blood-web, juga bisa dibeli di
Shrine of Secrets dengan memakai Iridescent Shard seharga 550-750.
Shard
ini bisa didapatkan saat main game dan dihitung per menit; 1 menit = 1
shard. Jadi untuk bisa beli satu teachable perk seharga 550 di shrine,
kamu perlu main sekitar 50 kali dengan durasi permainan 10 menit per
game.
Oke, karena gue seringnya main killer, yang
harus lo lakukan adalah menentukan perk dari killer mana yang paling
bagus untuk didapetin. Maksud gue, ternyata nggak semua perk itu berguna
dan bisa cocok untuk semua killer. Untuk hisa menentukan perk mana yang
berguna, mungkin bisa lo pertimbangin dari sisi playstyle, atau
kebutuhan dasar dari killer. Sebenernya apa sih yang paling dibutuhin
setiap killer?
1. ABILITY TO DEAL WITH PALLETS - Level up your TRAPPER
Trapper
ini, selain menjadi ikonnya DBD, ternyata memang punya teachable perk
yang wajib dikumpulin, yaitu Brutal Strength dan Agitation.
2. TRACKING SURVIVOR EFFICIENTLY
Dengan
map seluas DBD, pastinya gemes dong kalo udah keliling lapangan 10
menit lalu panik gak nemu survivor dan generator nyisa satu?
Yes, tracking ability is a must.
Kalo kamu selalu tahu di mana posisi survivor, kiamat udah. Survivor
susah kabur, susah repair, dan pastinya susah menang. Setelah TRAPPER,
investasikan bloodpoint lo ke NURSE & LEATHERFACE. Karena mereka
berdua punya tracking ability yang sangat lo perluin:
Atau jika masih kurang lengkap, bisa lo tambahin dengan BLOODHOUND (The Wraith) dan WHISPER.
3. STEALTH ABILITY
Kemampuan
terakhir biar killer lo makin "GG" adalah anti-deteksi atau
meminimalisir terror radius/hearthbeat. Karena lo gak akan bisa kill
siapa-siapa kan kalo keberadaan lo selalu ketahuan? Teachable Perk yang
berguna untuk ini adalah MONITOR & ABUSE dari The Doctor &
INSIDIOUS - gue selalu pake ini kalo main Michael Myers :)
Tapi
memang untuk INSIDIOUS jarang menjadi pilihan karena killer biasanya
cenderung untuk memilih camping. Tapi buat gue perk ini under-rated sih,
karena selalu gue pake untuk bikin bingung survivor. Bikin mereka jadi
ragu-ragu yang akhirnya repair generator jadi banyak tertunda.
More time for the killers!
Di
bagian akhir, mungkin gue mau share beberapa insight saat gue pake
killer. Agar tabungan bloodpoint lo efektif, kayaknya akan lebih baik lo
nentuin killer mana yang akan lo investasikan untuk ngumpulin
bloodpoint. Killer ini harus yang paling enak dipake tanpa teachable
perk. Kalo gue sih:
1. KILLER STRATEGY (THE NIGHTMARE - FREDDY KRUEGER)
Kelebihan Freddy itu kayaknya ada di speed ya. Sejauh ini asik-asik aja tanpa
mandatory teachable perk.
Sayangnya kemampuan deteksi Freddy hanya aktif kalo di luar terror
radius, jadi Freddy harus 'nandain' sebanyak-banyaknya survivor dan
cepet-cepet colok di hook. Nah, biasanya kesempatan ini datang pas
survivor mutusin untuk nyelametin temennya.
Manfaatin
sesi unhook ini untuk nandain survivor yang ada. Yaaa camping dikit gak
papa lah. Perk bawaan dari Freddy udah cukup oke kok. Preset
non-teachable gue biasanya: Whisper, Remember Me, Blood Warden, Fire Up.
2. KILLER STRATEGY (THE SHAPE - MICHAEL MYERS) (Coming soon)
3. KILLER STRATEGY (THE TRAPPER) (Coming soon)
Thumbnail from
http://media.moddb.com/images/games/1/53/52481/Deluxe_edition_artwork.jpg